PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TERHADAP BELANJA MODAL INFRASTRUKTUR DI PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA SE KALIMANTAN BARAT
Penulis : ZIGA AURA APRILIJA
Prodi : S1 Akuntansi
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) terhadap Belanja Modal Infrastruktur di Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat pada periode 2021–2023. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan data sekunder dari laporan keuangan tahunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PAD berpengaruh signifikan terhadap belanja modal infrastruktur, dengan nilai signifikansi 0,026 dan t hitung sebesar 2,331. Berdasarkan hasil uji tersebut, maka nilai signifikansi 0.026 < 0> t tabel 2,034, yang mengindikasikan bahwa PAD lebih banyak dialokasikan untuk belanja infrastruktur . Sebaliknya, SILPA tidak berpengaruh signifikan terhadap belanja modal infrastruktur, sebesar 0,242 dan t hitung sebesar- 1,192 . Berdasarkan hasil uji tersebut, diperoleh nilai signifikansi 0,242 > 0.05 dan nilai t hitung 1,192 < t tabel 2,034. Menunjukkan bahwa SILPA yang dikelola dengan tidak efisien. Kata Kunci:PAD, SILPA ,BelanjaModal Infrastruktur
Penelitian ini menganalisis pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) terhadap Belanja Modal Infrastruktur di Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat pada periode 2021–2023. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan data sekunder dari laporan keuangan tahunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PAD berpengaruh signifikan terhadap belanja modal infrastruktur, dengan nilai signifikansi 0,026 dan t hitung sebesar 2,331. Berdasarkan hasil uji tersebut, maka nilai signifikansi 0.026 < 0> t tabel 2,034, yang mengindikasikan bahwa PAD lebih banyak dialokasikan untuk belanja infrastruktur . Sebaliknya, SILPA tidak berpengaruh signifikan terhadap belanja modal infrastruktur, sebesar 0,242 dan t hitung sebesar- 1,192 . Berdasarkan hasil uji tersebut, diperoleh nilai signifikansi 0,242 > 0.05 dan nilai t hitung 1,192 < t tabel 2,034. Menunjukkan bahwa SILPA yang dikelola dengan tidak efisien. Kata Kunci:PAD, SILPA ,BelanjaModal Infrastruktur